Selasa, 20 Mei 2008

Pikun? Jangan Dianggap Enteng

“Masih muda kok sudah pikun?” ungkapan ini seringkali membuat orang merasa risih. Tapi kenyataannya pikun saat ini bukan hanya menyerang mereka yang sudah berusia lanjut, melainkan juga mereka yang masih berusia muda dan umumnya masih fit dan aktif. Sebenarnya apa itu pikun, bagaimana kepikunan bisa terjadi, dan apa penyebabnya? Pada kondisi normal, kita terkadang lupa meletakkan kunci, namun segera dapat kita temukan kembali tanpa respon yang berlebihan. Pada penderita kepikunan, kasus “lupa” ini menjadi bagian keseharian. Ketika penderita kehilangan sesuatu, maka respon yang muncul dapat berupa kepanikan berlebihan, tapi ketika barang yang dicari sudah ditemukan, mungkin saja mereka lupa untuk apa mereka mencarinya.

Pikun atau Demensia didefinisikan sebagai sindrom gangguan daya ingat disertai dua atau lebih domain kognitif lainnya (atensi, fungsi bahasa, fungsi visuospasial, fungsi eksekutif, emosi), yang sudah mangganggu aktivitas kehidupan sehari-hari dan tidak disebabkan oleh gangguan pada fisik. Adapun gejala-gejala yang seringkali muncul adalah :

1.Gangguan kognitif, yang meliputi : berkurangnya daya ingat, gangguan konsentrasi, disorientasi penilaian, dan penalaran.
2.Gangguan komunikasi, termasuk kesulitan menyusun kata-kata.
3.Gangguan kemampuan eksekusi atau pengambilan keputusan, sehingga penderita mengalami kesulitan dalam mengikuti perintah dan melakukan kegiatan sehari-hari. Pada kondisi yang parah, penderita akan kehilangan kemampuan untuk mengurus diri sendiri.
4.Gangguan psikis, seperti kebingungan, kegelisahan, bahkan perubahan kepribadian.
5.Gangguan fisik, seperti gangguan kontrol kandung kencing misalnya.

Penyebab demensia di antaranya adalah Parkinson, penyakit Pick's, sindrom korsakoff (karena konsumsi alkohol yang berlebihan), dan pada anak-anak demensia bisa terjadi karena penyakit genetik, seperti sindrom down; tapi yang terbanyak adalah :

1.Demensia Alzheimer (DA), yang disebabkan oleh penurunan fungsi otak yang berlangsung progresif dan tidak dapat membaik, akibat usia lanjut atau cedera berat pada kepala.
2.Demensia Vaskuler, yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah atau pendarahan di otak, salah satu pencetusnya adalah STROKE. Karena itulah demensia vaskuler sering disebut sebagai demensia pasca stroke atau demensia multi infark.

Demensia vaskuler merupakan jenis demensia terbanyak ke-2 setelah Demensia Alzheimer. Angkanya cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya angka kejadian penyakit akibat gangguan peredaran darah, yang juga mulai mengintai mereka yang masih berusia produktif (working onset dementia) atau usia muda (young onset dementia). Umumnya penderita masih fit dan keluhan terjadi saat mereka berada pada puncak kehidupannya. Inilah yang menjadikan demensia pada usia produktif menjadi lebih berat dan membutuhkan perawatan yang lebih kompleks.

Upaya Pencegahan dan Penanganan Kepikunan
Sampai saat ini kepikunan belum dapat disembuhkan, pengobatan dan perawatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi gejala dan mengoptimalkan kemampuan yang masih dimiliki. Dengan demikian laju kerusakan otak yang dialami penderita dapat diperlambat. Adapun tindakan penanganan penderita dapat dimulai dengan melakukan beberapa langkah sederhana, seperti :

1.Membuat catatan detail aktivitas sehari-hari dan meletakkan barang selalu pada tempatnya.
2.Memberikan petunjuk penggunaan pada setiap barang.
3.Menggunakan tanda pengenal ketika akan pergi jauh tanpa teman.
4.Terapi khusus bila diperlukan.

Sedangkan tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti :

1.Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan zat aditif yang berlebihan ke dalam tubuh kita.
2.Mengoptimalkan fungsi otak dengan membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir, mengisi teka teki silang pun dapat menjadi alternatif yang baik.
3.Melakukan kegiatan yang membuat mental kita sehat dan aktif, salah satunya dengan melakukan aktivitas kerohanian.
4.Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap rileks dalam kehidupan sehari-hari.
5.Mengonsumsi Circulan, untuk membantu memperlancar aliran darah menuju otak dan mengurangi resiko penyakit akibat gangguan peredaran darah lainnya.

Circulan, Blood Circulation Activator
Circulan adalah makanan kesehatan alami yang terbuat dari bahan-bahan alami, yaitu Hawthorn Berry, Garlic Oil, dan Ginkgo Biloba yang dapat membantu melancarkan aliran darah ke otak, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Adapun manfaat Circulan adalah :

- Membantu memperlancar peredaran darah ke otak.
- Membantu mencegah penyempitan pembuluh darah dengan menurunkan kadar kolesterol.
- Mengurangi kekentalan darah, sehingga darah dapat mengalir lebih lancar.
- Mencegah terjadinya thrombosis atau bekuan darah, sehingga mengurangi resiko serangan stroke.

Untuk menjaga kesehatan otak, meningkatkan konsentrasi, dan mencegah kepikunan, Circulan dapat dikonsumsi 1-3 softgel per hari atau sesuai anjuran dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar