Selasa, 20 Mei 2008

Menghindari Penyakit Jantung Koroner

Langkah Preventif Menghindari Penyakit Jantung Koroner

Gejalanya sering dianggap biasa, namun bila sudah terserang, nyawa menjadi taruhannya. Itulah yang menjadikan Penyakit Jantung Koroner berbahaya. Terlebih lagi dengan adanya anggapan bahwa ancaman penyakit karena kolesterol tinggi hanya berlaku buat mereka yang lanjut usia atau yang berat badannya berlebihan. Faktanya, kini makin banyak orang yang berada dalam usia produktif (mulai usia 20-an) bisa mengalami gangguan pembuluh darah dan serangan jantung, akibat berlebihnya kadar kolesterol di dalam darah. Bahkan dari data yang dipublikasikan oleh organisasi kesehatan sedunia (WHO), saat ini 25% penduduk dunia memiliki kadar kolesterol tinggi. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Bertambahnya jumlah penderita Penyakit Jantung Koroner ini tidak lepas dari pergeseran pola hidup, terutama pola makan masyarakat. Kalau masyarakat di negara maju sudah mulai menyadari pentingnya mengurangi kolesterol dan lemak dalam menu makanan mereka; di negara berkembang, pola makan tinggi lemak, kolesterol dan garam malah meningkat, seiring dengan banyaknya junkfood dan jajanan yang menggunakan minyak jenuh. Tentunya resiko akan bertambah jika ada faktor bawaan; di samping faktor lingkungan, seperti stress dan semakin banyaknya radikal bebas yang terbentuk akibat tingkat polusi yang tinggi, juga kurang gerak atau olah raga akibat tuntutan aktivitas yang padat.

Penelitian Lebih Lanjut Tentang Terjadinya Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner merupakan salah satu penyakit degeneratif, artinya, proses terjadinya penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bahkan sampai belasan atau puluhan tahun. Tanpa kita sadari, semenjak kita masih anak-anak kita sudah mulai 'menumpuk' kolesterol pada pembuluh darah kita. Setelah bertahun-tahun, tentunya timbunan lemak dan kolesterol pada dinding pembuluh darah perlahan-lahan menjadikan pembuluh darah menyempit dan tidak elastis lagi. Akibatnya, saat terbentuk gumpalan darah (clot), aliran darah akan terhambat, dan pembuluh darah pecah/tersumbat. Bila hal ini terjadi di pembuluh darah ke otak, itulah yang kita kenal dengan Stroke; sementara bila terjadi di pembuluh darah ke jantung, inilah yang kita kenal dengan serangan jantung.

Jadi, siapa yang tahu kondisi pembuluh darah kita saat ini dengan pola hidup yang kita jalani sekarang? Dan, kalau timbunan kolesterol sudah jelas merupakan pencetus terjadinya Penyakit Jantung Koroner, bagaimana zat yang berbahaya ini bisa tertumpuk di pembuluh darah kita? Penelitian menunjukkan bahwa kolesterol dan lemak bisa menempel dan menumpuk di dinding pembuluh darah jika dinding bagian dalam pembuluh darah (endothelium) sudah rusak dan tidak rata lagi akibat paparan radikal bebas. Radikal bebas ini tentu saja tidak hanya merusak dinding pembuluh darah kita, melainkan organ tubuh kita yang lain pun ikut terkena dampaknya.

Pencegahan Harus Dilakukan Sedini Mungkin

Penting diketahui, bahwa kerusakan dinding pembuluh darah bersifat permanen; artinya bila sudah rusak, tidak dapat diperbaiki lagi. Salah satu cara yang dapat kita lakukan agar kondisi pembuluh darah kita tidak bertambah buruk adalah mulai mengonsumsi Nature EPA Omega-3 Plus sedini mungkin, karena Nature EPA bekerja :

- Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, sehingga tidak terjadi kelebihan kolesterol/ trigliserida yang bisa menumpuk di dinding pembuluh darah.
- Mengikis endapan kolesterol yang menempel pada dinding bagian dalam pembuluh darah, sehingga pembuluh darah kembali elastis.
- Melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan lebih lanjut akibat radikal bebas.

Untuk pencegahan, Nature EPA dapat dikonsumsi 1-3 softgel perhari, sedangkan untuk kolesterol dan trigliserida tinggi, bisa dikonsumsi hingga 6 softgel perhari, atau sesuai dengan petunjuk dokter. Dan, karena kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana kondisi pembuluh darah kita saat ini, apalagi kita tidak dapat menghindari sumber radikal bebas, yang selain dihasilkan dalam tubuh kita sendiri, juga dihasilkan dari lingkungan sekitar kita yang sudah sarat dengan polusi, maka konsumsi Nature EPA secara teratur harus dilakukan sedini mungkin, tentu saja dengan diimbangi perbaikan pola hidup, seperti :

- Berolah raga teratur, untuk membantu pembakaran lemak dan menjaga agar peredaran darah tetap lancar.
- Mengurangi konsumsi makanan berlemak/ berkolesterol tinggi dan meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Menjaga berat badan ideal.
- Cukup istirahat dan kurangi stress, sehingga jumlah radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh tidak terlalu banyak.
- Hindari rokok, kopi, dan minuman beralkohol.
- Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk memantau kadar kolesterol dalam darah.
- Menjaga lingkungan tetap bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar